Jawaban Lembar Aktivitas 8 Aktivitas Individu halaman 221 Ratu Kalinyamat IPS SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinyamat ialah puteri ketiga dari Sultan Trenggana. Nama kecil Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana. Gelar Kalinyamat diberikan setelah ia menikah dengan Raden Toyib (Sultan Hadlirin) dan memperoleh sebuah tempat bernama Kalinyamat yang berada di antara Jepara dan Kudus.
Ratu Kalinyamat dikenal sebagai wanita penguasa di Jawa. Sejak pertengahan abad ke-16 (1549) Ratu Kalinyamat tampil sebagai salah satu tokoh penting yang berpengaruh di pantai utara Jawa. Kekuasannya meliputi Pati, Juana, Jepara, dan Rembang. Di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat, Jepara kemudian berkembang pesat terutama pada bidang pelayaran dan perdagangan. Keberhasilan ini ditunjang oleh pelabuhan yang aman dan angkatan laut cukup banyak. Ratu Kalinyamat melakukan kerjasama dengan penguasa di daerah lain melalui Maluku, Cirebon, Tuban, Johor, dan Banten. Aspek sosial dan ekonomi tersebut berdampak kepada keadaan Jepara yang aman dan tentram.
Dalam hubungan dagang dan pelayaran, Ratu Kalinyamat menerapkan sistem commenda yang dikenal di Nusantara pada abad ke-16 M. Dalam sistem ini, para raja (penguasa) wilayah pesisir memiliki wakil-wakil yang berkedudukan di Malaka. Melalui perwakilannya ini, para raja tersebut melakukan penanaman modal pada kapal dalam negeri dan luar negeri yang akan berlayar untuk berdagang dengan wilayah lain.
Jepara berhasil melakukan ekspor beras (terbesar di Jawa), gula, kayu, kelapa, dan berbagai jenis palawija. Hal tersebut merupakan bukti adanya peningkatan perekonomian di Jepara. Dengan armada laut yang kuat serta kekayaan yang luar biasa, banyak penguasa lain bekerja sama dengan Jepara.
Semenjak Malaka jatuh kepada Portugis, orang Jawa yang menetap di Malaka mendapatkan dampak. Mereka mendapatkan gangguan dari Portugis untuk berdagang rempah-rempah. Orang-orang Jawa yang merasa dirugikan meminta bantuan kepada Ratu Kalinyamat, yang terkenal dengan armada lautnya yang kuat, untuk melawan Portugis di Malaka. Sultan Johor juga ternyata mempunyai niat untuk mengadakan kerjasama dengan Ratu Kalinyamat. Dengan semangat yang tinggi, Ratu Kalinyamat menurunkan bantuan berupa 4.000 tentara dari Jepara dan 40 kapal sebagai upaya untuk merebut Malaka dari tangan Portugis.
Ratu Kalinyamat di sisi lain ingin menunjukkan kekuasaan dan kebesaran pemerintahan. Utusan dari Aceh yang datang pada tahun 1573 juga meminta bantuan dari Ratu Kalinyamat untuk membantu menyerang Portugis. Sultan Alauddin Ri’ayat Syah (Raja Aceh saat itu) berupaya melakukan kerjasama dengan Ratu Kalinyamat. Saat itu, Raja Aceh ingin mempertahankan hegemoni Islam di Malaka sementara Ratu Kalinyamat ingin mempertahankan eksistensi Jepara sebagai kekuatan besar di pesisir utara Jawa. Ia pun mengirimkan 300 kapal dan 15.000 orang prajurit di bawah Ki Demang Laksamana. Kali ini usahanya juga menemui kegagalan karena pasukan Aceh Darussalam sudah dipukul mundur dan bantuan logistik Jepara berhasil dihadang Portugis. Di samping itu, Ratu Kalinyamat juga mengirimkan pasukan untuk membantu Kerajaan Hitu di Maluku pada tahun 1565. Berkat keberanian dan jiwa kepemimpinannya, Portugis menyebut Ratu Kalinyamat sebagai “Rainha de Japara, Senhora Poderosa e Rica de Kranige Dame” yang artinya Ratu Jepara, seorang wanita kaya dan berkuasa, wanita pemberani.
Lembar Aktivitas 8 Aktivitas Individu
1. Bagaimana kekuatan maritim Jepara pada masa Ratu Kalinyamat berkuasa?
Jawaban:
Pada masa Ratu Kalinyamat berkuasa di Kerajaan Jepara, kekuatan maritim Jepara begitu kuat dan maju, karena ratu membentuk armada laut dan perdagangan yang kuat.
Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat, ia terus membangun dan mengembangkan Kerajaan Jepara dibidang maritim pelabuhannya digunakan sebagai tempat persinggahan para pedagang selain itu Jepara terkenal akan kekuatan maritim dan armada perangnya.
Ratu memimpin selama 30 tahun dan Jepara berhasil memasuki masa kejayaannya, hal itu ditandai dengan tumbuhnya Jepara menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan bandar di Pantai Utara Jawa. Bahkan Sultan di Malaka pernah meminta bantuan Jepara untuk melawan Portugis pada abad ke-16 M. Malaka percaya bahwa armada militer Jepara begitu kuat.
2. Bandingkan dengan kekuatan maritim Indonesia pada masa kini!
Jawaban:
Kekuatan maritim pada masa Ratu Kalinyamat lebih kuat dari pada masa kini.
Indonesia berada di antara perairan utama Asia yang saat ini menjadi perhatian kekuatan maritim dunia, seperti Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, dan Perancis.
Connie Rahakundinie Bakrie berpendapat, membangun kekuatan maritim nasional memerlukan dukungan sektor ekonomi, militer, dan diplomasi yang kuat.
Dalam membangun Indonesia, menurut Connie, harus mampu memperkuat langkah untuk mengontrol laut dalam rangka mengamankan perairan di nusantara.
Salah satu langkah untuk mendukung upaya itu, tegasnya, penguatan industri pertahanan nasional untuk menopang ketersediaan peralatan pertahanan yang diperlukan.
Connie berpendapat, tugas mewujudkan kedaulatan di sektor maritim masih kalah berat dengan bertebarannya hoaks dan mengembalikan marwah perjuangan Ratu Kalinyamat.
Posting Komentar