Modul Belajar Mandiri Budaya Kerja Industri
Modul Belajar Mandiri Calon ASN P3K Teknik Mesin
Pembelajaran 1
Menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja Industri
Budaya Kerja Industri
Sebuah perusahaan akan selalu memiliki budaya /kultur yang spesifik dari perusahaannya. Hal ini karena berkaitan dengan identitas atau ciri dari perusahaan tersebut, dan juga terkait dengan prospek dari perusahaan di masa yang akan datang. Perusahaan akan bertahan lama jika memiliki Budaya Perusahaan yang kuat, karena budaya perusahaan termasuk salah satu unsur penting yang harus mendapatkan perhatian.
Edgar H Schein (1992), mendefinisikan budaya perusahaan sebagai “sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggotanya untuk membedakan organisasi itu dengan organisasi lainnya”. Secara sederhana Budaya Perusahaan kerap didefinisikan sebagai “Begitulah cara kami bekerja di sini”. Secara umum, budaya perusahaan didefinisikan sebagai Nilai-nilai pokok yang menjadi inti dari falsafah bekerja dalam organisasi,yang membimbing seluruh karyawan dalam bekerja, sehingga perusahaan akan mencapai sukses dalam usahanya. Budaya perusahaan akan menjadi budaya kerja yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut terhadap semua pihak yang terkait dengan produk.
Budaya perusahaan yang selanjutnya akan menjadi budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku sumber daya manusia agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Pembentukan budaya kerja memerlukan proses yang panjang, Dimulai dari karakter kerja individu yang baik yang menjadi kebiasaan dan akhirnya membentuk karakter kerja secara kolektif yang disebut budaya kerja.
Gambar. 6 Proses Pembentukan Budaya Kerja
Budaya kerja akan dapat mempengaruhi manajemen SDM Global, yakni politik, ekonomi, budaya, dan hukum. Banyak karyawan perusahaan yang kurang memperhatikan standar operasional kerja, hal ini mengakibatkan terciptanya budaya kerja yang menurunkan produktivitas kerja (kontra produktif). Budaya kerja kontra produktif yang terlanjur dilakukan oleh karyawan berakibat dapat menjadikan sebuah kebiasaan yang sulit diubah, sehingga merugikan perusahaan, dan memerlukan waktu yang panjang untuk mengubahnya.
Budaya kerja yang sangat diharapkan oleh perusahaan adalah budaya yang mengarah pada produktivitas kerja. Beberapa hal yang menyangkut tentang budaya kerja adalah sebagai berikut
a. Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja adalah perbandingan kegiatan antara efektivitas keluaran dengan efektivitas masukan, artinya sebagai sikap mental yang diperlukan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan dalam setiap pekerjaannya.
Gambar. 7. Produktivitas Berpengaruh Terhadap Perbaikan dan Peningkatan
Produktivitas kerja mencakup sikap mental patriotik yang memandang hari depan secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa kehidupan hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah lebih baik dari hari ini.
Kerja produktif memerlukan prasyarat sebagai faktor pendukung, yaitu : kemauan kerja yang tinggi; lingkungan kerja yang nyaman; jaminan sosial yang memadai; dan kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja. Dari keempat faktor pendukung tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar. 8 Faktor Pendukung Kerja Produktif
b. Manfaat Budaya Kerja Industri
Penerapan budaya kerja industri akan memberikan manfaat bagi pelaksanaan kegiatan kerja antara lain:
1) Meningkatkan produktivitas kerja secara individu maupun organisasi
2) Menyelaraskan budaya kerja industri pada pendidikan vokasi khususnya dalam menyiapkan lulusan yang lebih siap memasuki dunia kerja, lebih cepat adaptif dengan budaya industri, mengurangi kemungkinan benturan budaya yang keras sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya stress akibat kerja.
3) Memberikan pengaruh positif ke masyarakat umum (keluarga, alumni, dst) dan masyarakat industri tentang profil lulusan yang dihasilkan yang siap kerja.
c. Indikator Keberhasilan Penerapan Budaya Kerja Industri
Keberhasilan dari penerapan budaya kerja dapat diukur dari budaya yang berkembang di organisasi yang menerapkan budaya kerja tersebut. Indikator keberhasilan yang dapat dipergunakan antara lain dapat dilihat dari: peningkatan tanggung jawab,
1) Peningkatan kedisiplinan dan kepatuhan pada norma/aturan,
2) Terjalinnya komunikasi dan hubungan yang harmonis dengan semua tingkatan,
3) Peningkatan partisipasi dan kepedulian,
4) Peningkatan kesempatan untuk pemecahan masalah, serta
5) Berkurangnya tingkat kemangkiran dan keluhan
d. Nilai-nilai Budaya Kerja
Nilai dan budaya kerja merupakan bagian dari revolusi mental untuk mewujudkan manusia yang berintregitas. Mau bekerja keras dan semangat bergotong royong. Terdapat lima nilai dan budaya kerja yang ditetapkan sebagai acuan para karyawan untuk dipahami dan diamalkan dalam bekerja, bersikap dan berkontribusi dalam pengembangan industri.
1) Integritas
Jack Weich, dalam bukunya yang berjudul “Winning” mengatakan, “intregitas adalah sepatah kata yang kabur (tidak jelas). Orang–orang yang memiliki intregitas mengatakan kebenaran, dan orang – orang itu memegang kata – kata mereka. Mereka bertanggung jawab atas tindakan – tindakan mereka di masa lalu, mengakui kesalahan mereka dan mengoreksinya. Mereka mengetahui hukum yang berlaku dalam Negara mereka, industry mereka dan perushaan mereka, baik yang tersurat maupun yang tersirat dan mentaatinya. Mereka bermain untuk menang secara bersih (benar), seturut peraturan yang berlaku. “berbagai survey dan studi kasus telah mengidentifikasi intregitas atau kejujuran sebagai suatu karakteristik pribadi yang paling dihasrati dalam diri seorang pemimpin.
2) Profesional
Gambar. 9 Nilai Profesional
David H. Maister (1998:56) mengatakan bahwa orang-orang profesional adalah orang-orang yang diandalkan dan dipercaya karena mereka ahli, terampil, punya ilmu pengetahuan, beratnggung jawab, tekun, penuh disiplin, dan serius dalam menjalankan tugas pekerjaannya. Semua itu membuat istilah profesionalisme identik dengan kemampuan, ilmu atau pendidikan dan kemandirian.
3) Produktif
Produktif adalah sikap yang berkonsep pada hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. (Bambang Tri Cahyono, 1996 : 283).
Gambar. 10 Nilai Produktif
4) Kompetitif
Kompetitif adalah sebuah kata yang menggambarkan siuasi kerja saat ini. jika dibandingkan dengan era yang terdahulu, lingkungan kerja saat ini jauh lebih kompetitif. Persaingan yang semakin ketat menuntut kita untuk terus memiliki sikap kompetitif.
Gambar. 11 Nilai Kompetitif
5) Inovatif
Inovatif adalah mencurahkan segala pikiran atau kemampuan diri dalam berfikir untuk menghasilkan sesuatu yang baru bagi diri kita, masyarakat dan lingkungan kerja.
Gambar. 12 Nilai Inovatif
Posting Komentar